KOTA CIREBON, sidikkriminal.co.id – Warga Kampung Cibogo, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, kembali menggelar tradisi tahunan Grebeg Sungkem pada Senin, (074/2025). atau bertepatan dengan 8 Syawal 1446 H.
Tradisi keagamaan dan kebudayaan ini dipimpin langsung oleh KH. Ma’dun, tokoh kiai yang kini memimpin Pondok Pesantren Cibogo. Beliau merupakan keponakan dari Tokoh karismatik Mbah Fanani, sosok spiritual yang dikenal luas di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Rangkaian acara diawali dengan kegiatan Walimatus Syawal dan pembacaan tahlil bersama di Masjid Syaikh Anwaruddin Kriyan, yang berlokasi di Blok Kebon Syarif RT 02 / RW 09, Kampung Cibogo. Usai doa bersama, rombongan peserta melakukan ziarah ke sejumlah makbaroh (makam kramat) para ulama dan leluhur sebagai bentuk penghormatan serta untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan silaturahmi antarwarga.
Tradisi Grebeg Sungkem memiliki makna mendalam sebagai bentuk penghormatan (sungkem) kepada para pendiri dan penerus pondok pesantren serta tokoh penyebar Islam di wilayah Cirebon. Selain sebagai kegiatan spiritual, tradisi ini juga menjadi ekspresi syukur setelah umat Islam menjalani ibadah puasa Ramadhan dan merayakan Hari Raya Idulfitri.
Adapun lokasi ziarah yang dikunjungi dalam tradisi ini meliputi:
1. Makbaroh Kramat Mbah Sholeh
– Makam Ki Suyuti (pendiri Ponpes Kebon Syarif Cibogo).
– Makam Mbah Muslim (putra Mbah Sholeh, penerus Ponpes Benda Kerep).
– Makam Mbah Sholeh (pendiri Ponpes Benda Kerep).
2. Makbaroh Kramat Pangeran Raja M. Luwung.
3. Makbaroh Kramat Pangeran Brataklana Seda Lautan / Syekh Ki Lobama.
4. Makbaroh Kramat Syekh Khotib Anwaruddin Kriyan.
5. Makbaroh Kramat Syekh Nurjati / Syekh Datul Kahfi.
6. Makbaroh Kramat Sunan Gunung Jati.
7. Ziarah ke Makbaroh Pangeran Surya Negara.
Setiap titik ziarah diisi dengan pembacaan doa, tahlil, dan shalat berjamaah yang dilaksanakan secara khidmat, menciptakan suasana religius yang mempererat kebersamaan antarwarga.
Melalui tradisi ini, masyarakat tidak hanya mempererat hubungan spiritual dengan para leluhur, tetapi juga mewariskan nilai-nilai keagamaan dan sejarah Islam lokal kepada generasi muda. Dalam kesempatan tersebut, KH. Ma’dun yang juga menjadi penggerak utama melanjutkan pembangunan Masjid Agung Syaikh Anwarudin Kriyan, yang sudah ada sejak era Kolonial Belanda serta memiliki gaya arsitektur yang unik tak seperti bangunan Masjid pada umumnya, yang saat ini masih dalam proses pengerjaan dan membutuhkan banyak dukungan dana, mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan warisan spiritual serta kebudayaan Islam sebagai bagian dari jati diri masyarakat Cirebon.
(Dadang)