Majalengka, Sidikkrimknal.co.id – Institut Budi Utomo Nasional (Instbunas) yang beralamat di Jalan Raya Panyingkiran Kadipaten menggelar kegiatan seminar nasional kebudayaan yang mengangkat tema ” Lokal Culture Global Thinking Di Era Arus Modernisasi” dikuti oleh para pelaku seni, pelaku budaya, unsur sekolah/guru dan pelajar, serta mahasiswa setempat yang bertempat di aula Wisata Intelektual kampus tersebut, Sabtu (26/08/23).
Kegiatan dihadiri Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Jefry Romdonny yang kemudian menjadi narasumber Seminar Nasional Kebudayaan, disambut dengan upacara adat Sunda diiringi musik gamelan sunda.
Nampak hadir Rektor Institut Budi Utomo Nasional Sudibyo BO, jajaran dosen Kampus tersebut, Kepala Disparbud diwakili Kabid Budaya Taswara, dan Kapolsek Kadipaten serta, Muspika Kecamatan Kadipaten serta tamu undangan lainnya.
Dikatakan Rektor Itsbunas Sudibyo BO bahwa kehidupan kita sehari hari dimulai dengan budaya, dan budaya adiluhung itu harus kita pertahankan, budaya luar yang bagus boleh masuk akan tetapi budaya kita jangan hilang, budaya yang santun sebagai budaya kepribadian kita.
“Intinya budaya positif kita terima dan budaya bangsa jangan kita hilangkan yaitu budaya adiluhung kita pertahankan, ” ungkap Sudibyo.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini, kata dia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penerapan budaya lokal khususnya budaya sunda yaitu yang muda menghormati yang tua, yang tua menyayangi yang muda, serta untuk menumbuhkan intelektual budaya dan melestarikan budaya,” terangnya.
Sementara itu, anggota DPR RI Fraksi Gerindra Jefry Romdonny yang menjadi narasumber mengatakan bahwa saya melihat bagus sekali ketika berbicara budaya di kampus.
“Kegiatan ini sangat bagus dimana ini merupakan gerakan untuk mempertahankan kebudayaan sebagai acara yang positif.
“Dengan budaya masuk dari luar tentunya kita tidak bisa menampik tinggal bagaiamna upaya kita untuk bisa mempertahankan budaya lokal kita, kemudian harus digencarkan jangan sampai hilang di era sekarang ini. Kita terus mendorong budaya lokal tetap ada, ” ujarnya.***













