MAJALENGKA, sidikkriminal.co.id – Pemkab Majalengka melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka menggelar acara Majalengka Berbicara (Mabar) dengan mengambil tema “Ancaman kekeringan mengintai Pemkab Majalengka perkuat mitigasi bencana dan ketahanan pangan” yang bertempat di Gedung Yudha Pendopo Majalengka, Selasa (13/08/24).
Nampak hadir Prakirawan Cuaca M. Syifa’ul Fuad, S.Si., yang kemudian menjelaskan mengenai peran BMKG dalam mitigasi bencana, hadir pula para insan media Majalengka, baik cetak, online maupun Elektronik dan Media Sosial.
Sementara itu yang menjadi narasumber kali ini adalah Plt Kepala BPBD Majalengka yang juga menjabat Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Majalengka, Rachmat Kartono dan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Majalengka, Ence.
Dalam keterangannya, Plt BPBD, Rachmat Kartono pada bulan Mei sudah berkirim surat kepada BMKG Jawa Barat guna memantau prediksi ancaman kekeringan ke depan seperti apa sehingga adaya mitigasi bencana.
“Bagaimana BPBD Majalengka dalam mengantisipasi atau menghadapi potensi bencana alam seperti kebakaran hutan, atau adanya dampak kekeringan. Apa langkah atau antisipasi yang dilakukan seperti pemetaan daerah rawan, kemudian komunikasi, informasi dan edukasi serta monitoring serta ada fase tanggap darurat dan diakhiri dengan fase pemulihan, ” tutur Rachmat.
Sementara itu Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, Ence mengatakan ancaman gagal panen ketika musim kekeringan berkepanjangan.
“Produksi padi tahun 2023 sebesar 657, 081 ton sedangkan prediksi produksi padi tahun 2024 sebesar 560,135,198 ton sehingga diprediksi terjadi penurunan produksi sebesar 96,945,802 ton (14, 75 persen) akibat dampak dari kekeringan ini, ” ungkapnya.
Dan sambungnya, sampai saat ini telah disalurkan sebanyak 107 unit pompa air dan telah diusulkan kembali sebesar 500 an pompa air.
Ujang