EkonomiHukum & KriminalPemerintahanTransparasi

Dinamika Memanas di Muara Enim Dugaan Permainan Proyek Menerjang PUPR ULP hingga Oknum Dewan

318
×

Dinamika Memanas di Muara Enim Dugaan Permainan Proyek Menerjang PUPR ULP hingga Oknum Dewan

Sebarkan artikel ini
banner 728x90

MUARA ENIM, sidikkriminal.co. id
Isu dugaan permainan dalam Proyek Pokir DPRD Muara Enim makin memanas. Aksi protes dari berbagai elemen masyarakat terus bermunculan, memperlebar sorotan hingga ke ULP dan Dinas PUPR Muara Enim. Kabar mengenai dugaan pengkondisian proyek, permainan rekomendasi, serta pola kerja yang dinilai tidak sehat kembali mencuat dan membuat suhu publik kian naik.

Tekanan masyarakat menguat, situasi di lapangan memanas, dan desakan agar persoalan ini dibuka terang-terangan terus membesar, kini melebar menyeret Unit Layanan Pengadaan (ULP) hingga Dinas PUPR, Aroma pengkondisian proyek, permainan rekomendasi, hingga dugaan nepotisme terus bergulir, menjelma menjadi bola salju yang semakin sulit dihentikan.

Gelombang aksi protes turut menunjukkan bahwa kegelisahan masyarakat bukan lagi fenomena sesaat, Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai kelompok masyarakat, aktivis, dan Ormas bergantian turun ke jalan menyuarakan ketidakpuasan atas pengelolaan proyek daerah, terlebih banyaknya muncul berita mengenai pekerjaan fisik yang dinilai tidak sesuai spesifikasi.

Hari ini, Senin (17/11/2025), demonstran kembali memadati halaman Kantor Bupati Muara Enim, Teriakan tuntutan menggema, meminta ketegasan pemerintah daerah dalam menindak dugaan penyimpangan pengadaan.

Dalam aksinya, massa secara tegas menyoroti peran dua pejabat Dinas PUPR Ilham Sudiono dan Sekretaris Dinas PUPR, Iwan Kurniawan, Keduanya dinilai harus Segera dievaluasi bahkan dirotasi demi memulihkan kepercayaan publik.

kami mencium dugaan pengkondisian proyek dugaan tersebut bukan tanpa tidak mendasar, kami punya bukti dan data, terutama yang berperan aktif juga dugaan anggota dewan yang di duga menjadi penyambung lidah ke bupati yang sekaligus kerabat bupati, Ungkap dian selaku ketua pemerhati terkini dan deni ketua ProJo.

Massa aksi juga menyoroti dugaan adanya oknum-oknum anggota DPRD yang dianggap menjadi ‘penyambung lidah’ ke Bupati dalam urusan proyek isu yang memperkeruh suasana dan memperluas spekulasi di tengah masyarakat.

Gelombang protes ini tidak berhenti di Muara Enim. Para demonstran bahkan berencana menggelar aksi lanjutan di Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi bertepatan dengan Hari Antikorupsi. Tekanan publik diperkirakan meningkat seiring menguatnya tuntutan agar aparat penegak hukum tidak tinggal diam.

Salah satu aktivis Muara Enim, Ardiansyah, kembali mengingatkan pentingnya komitmen moral dan politik pemerintah daerah.
“Bupati harus mengambil sikap. Program Muara Enim Bersih Bebas Korupsi jangan hanya jadi slogan di spanduk. Warga menunggu pembuktian,” tegasnya.

Isu ini diprediksi terus bergerak dan berkembang, bukan hanya soal dugaan penyimpangan, tetapi juga menyangkut transparansi, integritas, dan arah reformasi birokrasi di Muara Enim.

(Ansori)

banner 970x250
error: Content is protected !!