Cirebon, sidikkriminal.co.id,- // Maraknya peredaran obat-obatan Daftar G di sekitaran kec.weru yang diduga dijual bebas di kalangan pemuda.
Masyarakat berinisial “S” keluhkan ke Camat Weru tentang Hal ini.Apalagi kondisi tersebut berada di wilayah Zona hukum Polresta Kabupaten Cirebon.
Saat ditemui, oleh awak media Alda sebagai Camat Weru yang didampingi Kasi MP dan Ketua BPD Setu wetan mengungkapkan kekecewaannya setelah mengetahui keluhan masyarakat berinisial S, “saya baru tahu, dengan adanya kabar demikian. ini akan menjadi evaluasi kinerja Program FKDM terkait persoalan ini,-Pungkas Camat.
Aida pun menambahkan, dengan nada geram dan keras sampai menggebrak meja, atas kekecewaan kinerja FKDM. Kemana saja dan apa saja selama kinerjanya kalau begini, masa hal seperti ini tidak dapat mengetahui dan atau diantisipasi sedini mungkin.-Terangnya.
Saptaji Ketua BPD Setu Wetan pun turut angkat bicara, “ini jangan di biarkan, kalau di biarkan sampai berlarut- larut bisa merusak generasi muda anak bangsa. saya pernah menangani persoalan ini, ini harus benar-benar di sikapi sampai ke akarnya,-tuturnya.
Mewaspadai adanya indikasi peredaran obat jenis G yang banyak disalahgunakan, penyalahgunaan tersebut kerap sekali menjadi Penyakit Masyarakat.
Peredaran obat Daftar G yang disinyalir semakin menjamur dalam peredarannya dan tidak sedikit yang berkedok berjualan warung dan klontong semakin perlu harus di waspadai.
Mirisnya peredaran obat tersebut sangat terang terangan di mata umum. bahkan dengan Berani dan seolah-olah kebal hukum dalam mengedaran obat tersebut. penyalahgunaan obat Daftar G yang dijual bebas tanpa memikirkan dampak terhadap masa depan anak bangsa.
Maraknya warung-warung penjual obat Daftar G yang menjamur di wilayah Kecamatan Weru membuat masyarakat sangat Resah Hingga masyarakat Harus melaporkan hal ini ke pihak kecamatan.
tidak hanya itu, sosialisasi penyalahgunaan obat jenis G pun sangat penting terhadap masyarakat demi pencegahan lebih dini dalam bentuk antisipasi wabah penyakit masa depan anak-anak kita nanti.
(GUNAWAN)
Redaksi / © Sidik Kriminal
