Batam – sidikkriminal.co.id – Beberapa bulan lagi kita akan melaksanakan pemilihan umum tepatnya 14 February 2024, menjelang pesta demokrasi pemilihan umum telah melakukan tahapan pemilu seperti menyelesaikan Daftar pemilih tetap ( DPT ).
Baru – baru ini stakeholder Kota Batam melakukan upaya paksa eksekusi di lokasi lahan tangki 1000 Batu ampar kota Batam, dalam proses eksekusi tersebut ada korban dari pihak aparat penegak hukum,tentu hal semacam ini sangat kita sayangkan?.
Lantas apa kepentingan mendesak dalam eksekusi tersebut? Mengingat agenda pemilihan umum semakin dekat dan tahapan pemilu sudah dilakukan oleh komisi pemilihan umum.
Kita sebagai rakyat Indonesia tentu berharap agar kondisi menghadapi pemilihan umum harus kita jaga agar tetap kondusif.
Dengan tindakan Tim terpadu baru – baru ini mengalami gesekan, kedepan jangan sampai terjadi lagi, karena dalam eksekusi tersebut tidak ada hal yang urgent kita dapati, justru akan berpotensi menghambat tahapan pemilu.
Coba bayangkan pasca eksekusi masyarakat yang terkena eksekusi berpotensi tidak menggunakan hak suara dalam pemilihan umum nanti, karena mereka tidak bertempat tinggal, rumah tempat tinggal mereka telah di gusur, yang tentunya sangat mempengaruhi golput di kota Batam.
Oleh karena nya penulis berharap jika bukan urgent untuk kepentingan negara sebaik tim terpadu tidak melakukan upaya paksa sampai pemilihan umum 2024 selesai dilaksanakan, jangan sampai kebijakan Stakeholder di Kota Batam membuat Batam tidak nyaman dan kondusif.
Penulis : Ismail RatusimbanganKetua DPD Perkumpulan Jurnalis Indonesia – Demokrasi ( PJI – D ) provinsi Kepri.(D2k)
