sidikkriminal.co.id, CIREBON – Diduga Proyek Siluman kegiatan proyek pengaspalan tanpa adanya papan informasi anggaran di pertanyakan Warga setempat, di Kampung Dukusemar, RT 03, RW 03, Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/11/2023).
Pelaksanaan proyek akhir tahun 2023 atas pengajuan dasar Pokok pemikiran (Pokir) yang diajukan dari hasil musyawarah RW dan warga melalui Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), baru terealisasikan di bulan November 2023 oleh pihak pemerintahan,
Hasil pantauan jurnalis sidikkriminal.co.id, pelaksanaan proyek tersebut banyak ditemukan kejanggalan. Disamping itu juga baik pengawas maupun pelaksana tidak kooperatif saat didatangi awak media, pasalnya diduga Proyek Tersebut Diback Up salah satu dari pihak oknum ormas. datang dengan nada sombong ketika hendak dikonfirmasi awak media.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, proyek pengaspalan ini katanya 700 meter lebih panjangnya.
“Tapi saya mau tanya perihal anggaran juga tidak diberi tahu oleh yang kerja, jadi wajar saya bertanya karena tidak ada papan anggarannya pak kan repot. Katanya anggaran dari pemerintah,” tutur warga setempat kepada sidikkriminal.co.id.
Sementara, di tempat yang berbeda salah seorang perempuan yang juga tidak mau disebutkan namanya menjelaskan bahwa aspal yang digunakan sangat tipis.
“Bagaimana nanti kualitas kekuatannya, sampai berapa lama nantinya, apa lagi sebentar lagi musim hujan gimana itu proyek kok asal-asalan saja,” ungkap salah seorang warga yang mengeluh.
Saat jurnalis sidikkriminal.co.id, meninjau ke lokasi proyek yang dikerjakan, benar saja proyek pengaspalan tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan dan akan menjadi nilai point negatif bagi pelaksanaan proyek tersebut.
Diminta kepada dinas terkait agar memanggil pemborong atau pelaksana yang mengerjakan proyek tersebut.
Proyek Pokir seharusnya lebih selektif dalam menunjuk Pemborong dalam Pelaksanaan proyek tersebut dan mempunyai nilai mutu yang tinggi agar hasil dari proyek tersebut dapat memuaskan hati masyarakat mengingat uang yang dipergunakan adalah anggaran bersumber dari keuangan negara. (Dadang)
